Minggu, 13 April 2014

DECISION SUPPORT SYSTEM (Sistem Pendukung Keputusan)

DECISION SUPPORT SYSTEM

(Sistem Pendukung Keputusan)

Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Pendahuluan

Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
  • Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
  • Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
  • Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
  • Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa.
Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
  • Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).
  • Penformatan dan penggunaan data.
  • Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
  • Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data.
DSS Design Approach (Structured)

Berbagai Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS):

Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
  1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
  2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
  3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
  4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
  5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
  6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
  7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
  8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.

Implementasi DSS di Dunia Kerja

Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana;
  • System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
  • Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
  • Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
Pembagian Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi Perusahaan
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence Dashboard;
  1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
  2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
  3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam perusahaan:
Prototipe Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business Intelligence
Prototipe Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business Intelligence
Elemen-elemen yang ditampilkan:
  1. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum pengaksesan dashboard.
  2. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum pengaksesan dashboard (H-1)
  3. Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
  4. Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
  5. Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
  6. Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
  7. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
    1. Pembelian per klien Travel Agent
    2. Pembelian per perusahaan
    3. Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan

Definisi SPK

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa definisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:

  • Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Little (1980)

  • Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunaan dan evolusi sistem. Keen (1980)

  • Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraktsi satu dengan yang lainnya. Bonczek (1980)

  • Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. Hick (1993)

Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan

Tahap - tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah

  • Kegiatan intelijen

  • Kegiatan merancang

  • Kegiatan memilih dan menelaah

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

  • Mengambil elemen-elemen informasi

  • Menganalisa seluruh file

  • Menyiapkan laporan dari berbagai file

  • Memperkirakan akibat dari keputusan

  • Mengusulkan keputusan

  • Membuat keputusan

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

  • Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manuasia dan informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh metode atau alat kuantitatif.

  • Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.

  • Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan ketertiban individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

  • Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa di buat satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).

  • Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: Intelegensi, desain, pilihan, dan implementasi.

  • Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

  • Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan bersifat fleksibel. Oleh karena itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. Sistem Pendukung Keputusan juga fleksibel dalam hal ini bisa dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenis.

  • Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem Pendukung Keputusan.

  • Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelinnes, kualitas) daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika Sistem Pendukung Keputusan disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik.

  • Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung Keputusan secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya menggantikan.

  • Pengguna akhir bisa meengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana. Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse memperbolehkan pengguna untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang cukup besar dan komplek.

  • Biasanya, model-model di gunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.

  • Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.

  • Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. dapat diintegrasikan dengan Sistem Pendukung Keputusan lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan eksternal menggunakan networking dan teknologi Web.

  • Mampu memberikan alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.

  • Menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data (data source).

Manfaat yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah

  • Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.

  • Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

  • Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Disamping berbagai keuntungannya, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah

  • Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.

  • Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki (pengetahuan dasar serta model dasar).

  • Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.

  • SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

Jadi dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:

  1. Subsistem Manajemen Data

  2. Subsistem Manajemen Model

  3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)

  4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)

1. Subsistem Manajemen Data

Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

  • Sistem Pendukung Keputusan Database

Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data warehouse perusahaan.

Data Internal

Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.

Data Eksternal

Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.

Data Privat

Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.

Ekstraksi

Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.

  • Sistem Manajemen Database

Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan berbagai kapabilias.

  • Direktori Data

Direktori data merupakan katalog dari semua data yang berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai data dan menidentifikasi area masalah atau peluang-peluang. Direktori ini sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru, menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek-objek khusus yang ada di dalam database.

  • Query Facility

Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu), memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya depada pemberi permintaan.

Elemen-elemen tersebut ditunjukkan secara skematis pada gambar di bawah ini

2. Subsistem Manajemen Model

Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

  • Basis Model

Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung keputusan. Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan dan yang membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information System) lainnya. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan satu katagori pendukung, yaitu:

  1. Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.

  2. Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.

  3. Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian transaksi organisasi.

  4. Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya.

  5. Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi. Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa cara. Dapat disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga digunakan sebagai komponen present-value, dan analisis regresi.

  • Sistem Manajemen Basis Model

Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan lainnya, membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang tepat melalui sebuah database.

Peran direktori model yang terhubung ke MBMS sama dengan direktori database. Direktori model adalah katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Yang berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :

  1. Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.

  2. Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).

  3. Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.

Definisi dan fungsi setiap elemennya ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

3. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)

Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan pengunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia-mesin. Beberapa ahli merasa bahwa antarmuka pengguna merupakan komponen yang paling penting karena merupaka sumber dari berbagai power, fleksibilitas, dan karakteristik easy-to-use (Sprague dan Watson, 1996). Ahli lainnya menyatakan bahwa antarmuka pengguna merupakan sistem dari sisi pengguna karena antarmuka adalah satu-satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001)

Manajemen Subsistem Antarmuka Pengguna

Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). UIMS terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas. UIMS juga dikenal sebagai generasi dialog dan sistem manajemen. Proses antarmuka pengguna untuk sebuah Management Support System ditunjukkan secara skematis pada gambar dibawah ini

Skema sistem antarmuka pengguna (dialog)

Pengguna berinteraksi dengan komputer yang diproses oleh UIMS. Pada sistem lanjutan, komponen antarmuka pengguna dapat menggunakan objek standar (misal menu pull-down, button, browser internet) melalui UIMS. UIMS memberikan kapabilitas di bawah ini :

  • Memberikan antarmuka pengguna grafis

  • Mengakomodasi pengguna dengan berbagai format dan alat input

  • Menyajikan data dengan berbagai format dan alat output

  • Memberikan kepada pengguna kapabilitas bantuan, prompting, diagnostik, dan ruti-rutin saran, atau semua dukungan feksibel lainnya

  • Memberikan interaksi dengan database dan basis model

  • Menyimpan data input dan output

  • Memberikan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan plotting data

  • Memiliki window yang memungkinkan banyak fungsi untuk ditampilkan secara konkuren

  • Dapat mendukung komunikasi diantara dan antarpengguna dan pembangunan Management Support System

  • Memberikan pelatihan berdasarkan contoh (memandu pengguna melalui proses input dan pemodelan)

  • Memberikan flesibilitas dan adaptivitas sehingga dapat mengakomodasi masalah-masalah dan teknologi yang berbeda-beda

  • Berinteraksi dengan banyak gaya dialog yang berbeda-beda

  • Mengangkap, menyimpan, dan menganalisis pemakaian dialog (pelacakan) untuk meningkatkan sistem dialog, pelacakan oleh pengguna juga disediakan

  • Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan manajemen data.

4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)

Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan organisasional.

Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian. Keahlian tersebut dapat diberikan oleh suatu sistem pakar atau sistem cerdas lainnya. Oleh karena itu, makin banyak sistem pendukung keputusan canggih yang dilengkapi dengan satu komponen yang disebut dengan subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Komponen ini dapat menyediakan keahlian yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen sistem pendukung keputusan yang lain.

Berdasarkan semua definisi-definisi diatas, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga komponen utama yaitu DBMS (Database Management System), MBMS (Model Base Management System) dan antarmuka pengguna, subsistem manajemen pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat karena memberikan intelegensi bagi tiga komponen utama tersebut. Skematik sistem pendukung keputusan dan komponen yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini memberikan pemahaman dasar mengenai struktur umum suatu sistem pendukung keputusan.

Konsep Dasar Pemrograman

Konsep Dasar Pemrograman

Pengertian Dasar Program adalah rangkaian instruksi-instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara logika dan sistematis.

Pengertian Pemrograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti  oleh komputer atau dikenal dengan bahasa pemrograman.
Konsep Dasar Pemrograman pada umumnya adalah IPO (Input Proses Output), lalu dikembangkan mejadi :
Originating -> input -> proses -> Output -> Distribution
||
Storage

Originating
Berhubungan dengan pengumpulan data yang biasanya merupakan pencatatan data kedokumen dasar. Setelah dikumpulkan dilakukan proses input.

Input
Tahapan ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer melalui peralatan input.

Proses
Tahap ini merupakan proses pengolahan data dari data yang sudah diinput berupa proses    menghitung 
membandingkan, mengurutkan, mengklasifikasikan, mengendalikan dan mencari di storage.

Output
Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses pengolahan data ke peralatan output berupa informasi (monitor, speaker, dsb)

Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

Storage
Tahap ini merupakan perekaman hasil pengolahan data storage yang nantinya dapat dipergunakan untuk input proses selanjutnya.

DATA
Data adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga  dapat dipergunakan oleh user atau pemakai.

1. Tipe Data Dasar : Merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa pemrograman.

Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian yaitu :

a. Numerik, yaitu menyimpan data berupa angka
b. Enumerasi, yaitu suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
c. Boolean, yaitu tipe data untuk merepresentasikan True atau False.
d. Character, yaitu tipe data untuk menyimpan rangkaian karakter.
e. Internationalization, disebut I18N

2. Tipe Data Terstruktur : Merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data dasar. Contohnya array, record, string, list dan file.

3. Tipe Data didefinisikan oleh Pemakai : Tipe data ini biasanya disebut Enumerasi.

4. Tipe Data Penunjuk : Contoh tipe data penunjuk adalah pointer

Model Komputasi

Model Komputasi adalah suatu kumpulan dari nilai dan operasi-operasi. Ada 3 dasar model komputasi :

1. Model Fungsional, yaitu model perhitungan yang fungsional terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi dan operasi, aplikasi, fungsi dan komposisi fungsi.

2. Model Logika, yaitu logika model perhitungan terdiri dari suatu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis.

3. Model Imperative, yaitu model perhitungan yang imperative terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu status dan operasi tugas-tugas untuk memodifikasi status tersebut.

Prinsip Bahasa Pemrograman

Empat prinsip dasar perancangan bahasa pemrograman adalah:

1. Sintaks, menjelaskan bagaimana struktur program yang benar.
2.Tipe sistem dan semantik, menunjukkan tipe nilai yang dapat dimanipulasi oleh program dan arti(semantik) dari program, mencakup juga aturan penamaan entitas (variabel,fungsi,class,parameter,dll).
3. Manajemen memori, menunjuk kepada sekumpulan teknik yg membantu kita untuk memahami pemetaan letak dari nilai, struktur data, dan struktur program di dalam memori.
4. Exception handling, mengenai penanganan exception (hal-hal yang tak terduga seperti kesalahan input ketika menjalankan program).

Definisi Sintaks, Semantik, dan Pragmatik

Sintaks   : Aturan gramatikal / komposisi suatu program yang mengatur tata cara penulisanhuruf, angka dan karakter lain.
Contoh : Pada pembuatan program Pascal antara 2 statement dipisahkan oleh ; (titik koma)
X:=1;  X:=X+1;

Semantik : Mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasa pemrograman tersebut.
Contoh : Pada pembuatan program C
int vector[10]
Arti semantiknya akan menyebabkan ruang sebanyak 10
Pragmatik  : Kemampuan pemakai dalam mengaitkan kalimat dengan kontek-kontek yang sesuai bagi kalimat tersebut.

Konsep Dasar Pemrograman Dan Bahasa Pemrograman

KONSEP DASAR PEMROGRAMAN DAN BAHASA PEMROGRAMAN

 

1. Pengenalan

Komputer  adalah  mesin  yang  dapat  melaksanakan  seperangkat  perintah  dasar  (instruction  set).  Agar  komputer  dapat  melakukan  sesuatu hal, harus diberikan perintah yang dapat dilaksanakannya, yaitu  dalam  bentuk  kumpulan  perintah-perintah  dasar.  Program  komputer  adalah  sekumpulan  instruksi  yang  dikenal  oleh  komputer  dan  disusun  menurut  urutan  yang  logis  untuk menyelesaikan  suatu masalah. Bahasa  pemrograman  adalah  bahasa  yang  dapat  diterjemahkan  menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program  komputer  yang  disebut  kompilator.  Sintaks  dari  bahasa pemrograman  lebih  mudah  dipahami  oleh  manusia  daripada  sintaks perintah  dasar. Namun  tentu  saja  komputer  hanya  dapat  melaksanakan perintah  dasar  itu.  Maka  di  sinilah  peran  penting  kompilator  sebagai perantara  antara  bahasa  pemrograman  dengan  perintah  dasar.  Kegiatan membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman disebut  pemrograman  komputer.  Untuk  dapat  membuat  program komputer,  harus  dikuasai  bahasa  komputer.  Berbagai  bahasa  komputer telah  diciptakan  untuk  membantu  manusia  memprogram  komputer. Berdasarkan tingkatannya dikenal beberapa tingkat bahasa pemrograman diantaranya:
  1. Bahasa  Pemrograman  tingkat  dasar  seperti:  Bahasa  Mesin,  Bahasa Assembley.
  2. Bahasa  Pemrograman  tingkat  tengah  seperti:  Bahasa  C,  Bahasa FORTH.
  3. Bahasa  Pemrograman  tingkat  tinggi  seperti:  Bahasa  Pascal, FORTRAN, COBOL, dan lain-lain.
Bahasa  pemgrogram  tingkat  dasar,  sebagai  hirarki  pertama, disebut  juga bahasa generasi pertama, bahasa  ini sangat  tergantung pada jenis  CPU  yang  dipakai  oleh  komputer  itu.  Bahasa  ini  sangat  sulit dipelajari,  karena  sifatnya  yang  sangat  tergantung  pada  mesinnya  itu (machine  dependent). Untuk menguasai  bahasa  ini, harus  dipelajari  dan dikuasai  teknologi  dan  arsitektur  komputer,  matematika  diskrit, elektronika, dan lain-lain. Bahasa ini masih menggunakan simbol-simbol yang bersifat mnemonic.
Bahasa pemrograman tingkat tengah, sifatnya sudah lebih mudah daripada bahasa pemrograman  tingkat dasar, perintah-perintahnya  sudah lebih mudah dibaca sebab sudah menggunakan huruf-huruf.
Bahasa  pemrograman  tingkat  tinggi  adalah  bahasa  komputer yang  sudah  mirip  dengan  bahasa  manusia.  Perintah-perintahnya  sudah dibuat  dalam  bahasa  yang  mudah  dimengerti  manusia,  seperti  PRINT, WRITE, IF, THEN, ELSE, dan lain-lain.
Tahapan dalam Pemrograman
Langkah-langkah  yang  dilakukan  dalam  menyelesaikan  masalah  dalam pemrograman dengan komputer adalah:
Defenisikan Masalah
  • Tentukan apa yang menjadi masalah
  • Tentukan data input yang diperlukan
  • Tentukan output yang diinginkan
Buat bagan dan struktur cara penyelesaian
  • Bagan secara global
  • Deskripsikan tugas masing-masing subprogram
Pilih Metode Penyelesaian
  • Pilih struktur data dan Algoritma terbaik
 Pengkodean
  • Pilih bahasa pemrograman yang sesuai
  • Menterjemahkan algoritma ke bahasa pemrograman
  1. Mencari Kesalahan
  • Kesalahan sintaks (penulisan program)
  • Kesalahan Pelaksanaan: Semantik, Logika, dan  ketelitian
  1. Uji dan Verifikasi Program
  2. Dokumentasi Program
  3. Pemiliharaan Program
  • Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian
  • Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi
3. Diagram Alir
Konsep  pemrograman  dapat  digambarkan  juga  dengan menggunakan  diagram  alir  (flowchart).  Diagram  alir  adalah  simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan sebuah pernyataan logika pemrograman  serta  aliran  logika  yang  ditunjukkan  dengan  arah  panah.  Ada dua jenis diagram alir yaitu:
  1. Diagram  alir  sistem  yaitu  bagan  dengan  simbol-simbol  tertentu yang  menggambarkan  urutan  procedure  dan  proses  suatu  file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam suatu system pengolahan data.
  2. Diagram alir program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan  urutan  proses  dan  hubungan  antar  proses secara mendetail di dalam suatu program.
Berikut merupakan  beberapa  contoh  simbol  yang  disepakati  oleh  dunia pemrograman: 



4. Syarat Program yang Baik
Program yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
  • Program haruslah sesuai dengan tujuan dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
  • Fleksibel
  • Tidak mengandung kesalahan
  • Didokumentasi secara baik
  • Cepat dalam waktu penggunaannya
  • Efesien dalam penggunaan memori computer.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BAHASA PEMROGRAMAN
A.    Bahasa C
Kelebihan Bahasa C
  • Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer
  • Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksible untuk semua jenis computer
  • Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci
  • Proses executable program bahasa C lebih cepat
  • Dukungan pustaka yang banyak
  • C adalah bahasa yang terstruktur
  • Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah
Kekurangan Bahasa C
  • Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai
  • Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer
B.     Bahasa Java
Kelebihan Bahasa Java:
  • Sederhana dan ampuh, java menyediakan sarana untuk membuat program (applet) yang berjalan pada web browser. Programmer dapat menggunakan applet kecil yang aman, dinamik, lintas platform, aktif dan siap dijalankan di jaringan.
  • Aman, java dirancang dengan konsep keamanan internet.
  • Berorientasi objek, java tidak diturunkan bahasa pemrogaman manapun. Java memiliki keseimbangan yang menyediakan mekanisme peng-class-an sederhana dengan model antarmuka dinamik yang intuitif hanya jika diperlukan.
  • Kokoh, java membatasi programmer dengan memberi kunci supaya progamer dapat menemukan kesalahan lebih cepat saat mengembangkan program.
  • Interaktif, java dirancang untuk menciptakan program jaringan yang interaktif.
  • Netral terhadap berbagai arsitektur, java mampu berjalan dalam platform apapun seperti PC, UNIX, Macintosh, dll.
  • Terinterpretasi dan berkinerja tinggi, java melengkapi keajaiban lintas platform yang luar biasa dengan kompilasi ke dalam representasi langsung yang disebut java code byte yang dapat diterjemahkan oleh system apapun yang memiliki java interpreter dan java virtual machine.
  • Mudah dipelajari karena bersifat sederhana
  • Mendukung koneksi ke database
Kekurangan bahasa Java :
  • Java memiliki kecepatan yang kurang dari bahasa C ++
  • Implementasi J2ME tidak global. Misalnya, J2ME untuk Motorola dengan J2ME untuk Sony Ericson tidak sama. Berbeda lagi J2ME untuk Nokia. Setiap produk selalu mempunyai modul tersendiri yang dinilai aneh penerapannya dan harus di-compile dengan modul yang berbeda-beda.
  • Java memakan banyak memori computer
  • Java merupakan bahasa yang kompleks dan susah dipelajari
  • Program yang dibuat oleh bahasa ini lebih lambat disbanding program yang dibuat dengan bahasa lain seperti C atau C++.
C.    Bahasa Pascal
Kelebihan bahasa pascal :
  • Tipe data standar, tipe-tipe data standar yang telah tersedia bahasa pemrogaman. Pascal memiliki tipe data standar Boolean, integer, char, real, string.
  • User defined data types, programmer dapat membuat tipe data lain yang diturunkan dari tipe data standar.
  • Strongly-typed, programmer harus menentukan tipe data dari suatu variable dan variable tersebut tidak dapat dipergunakan untuk menyimpan tipe data selain format yang ditentukan.
  • Terstruktur, memiliki sintaks yang memungkinkan penulisan program dipecah menjadi fungsi-fungsi kecil (procedur dan function) yang dapat dipergunakan berulang-ulang.
  • Sederhana dan ekspresif, memiliki struktur yang sederhana dan sangat mendekati bahasa manusia (bahasa inggris) sehingga mudah dipelajari dan dipahami.
Kekurangan bahasa pascal :
  • Versi awal Pascal kurang cocok untuk aplikasi bisnis karena dukungan basisdata yang terbatas.
  • Sintaks Pascal terlalu bertele-tele
  • Tidak mendukung pemrograman berorientasi objek
  • Pascal tidak fleksibel dan banyak kekurangan yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi yang besar.
D.    Bahasa PHP
Kelebihan PHP:
  • PHP menjadi popular karena kesederhanaannya dan kemampuannya dalam menghasilkan berbagai aplikasi web seperti counter, system artikel/ CMS, e-commerce, bulletin board, dll
  • PHP adalah salah satu bahasa server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web.
  • PHP termasuk dalam Open Source Product dan telah mencapai versi 4.
  • Aplikasi PHP cukup cepat dibandingkan dengan aplikasi CGI dengan Perl atau Phyton bahkan lebih cepat disbanding dengan ASP maupun Java dalam berbagai aplikasi web
  • Tersedia baik di Windows maupun Linux, walau saat ini paling efektif di web server Apache dan OS Linux
  • Sintaks mirip C dan mudah dipelajari
  • Komunitas yang ramai dan saling membantu, seperti di diskusiweb.com, phpbuilder.com, phpindo.com, dll
  • Berbagai script atau aplikasi yang gratis telah tersedia.
Kekurangan :
  • Tidak detail untuk pengembangan skala besar
  • Tidak memiliki system pemrogaman berorientasi objek yang sesungguhnya
  • Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logic dengan baik
  • PHP memiliki kelemahan security tertentu apabila programmer tidak jeli dalam melakukan pemrogaman dan kurang memperhatikan isu konfigurasi PHP.
  • Kode PHP dapat dibaca semua orang, dan kompilasi hanya dapat dilakukan dengan tool yang mahal dari Zend
E.     Bahasa Ruby
Kelebihan:
  • Sintaks sederhana
  • Memiliki Exception Handling yang baik
  • OOP
  • Single inheritance
  • Didukung oleh OS Linux, Windows, MacOS X, OS/2, BeOs, dan Unix.
  • Merupakan bahasa pemrograman scripting yang berorientasi objek
  • Memiliki garbage collector yang secara otomatis akan menghapus informasi tak terpakai dari memori
Kelemahan :
  • Multithreading. Implementasi thread di ruby masih berupa green thread, bukan native thread. Hal ini membuat aplikasi GUI (desktop) dengan background thread tidak mungkin diimplementasikan di ruby.
  • Virtual Memory, ruby masih fully interpreted sehingga program ruby cenderung lebih lambat.
  • Spek. saat ini spesifikasi ruby (syntax, behaviour, dll) adalah implementasi ruby yang asli dari matz.
  • IDE. Saat ini kualitas IDE untuk ruby masih jauh daripada .net dan java. Tapi dengan bermunculnya IDE ruby yang dibuat dengan java.net, kondisinya agak berubah. Tapi karena ruby bahasa yang sangat dinamis, sulit untuk bisa mendapatkan informasi secara lengkap mengenai struktur sebuah program ruby secara statis.
F.     Bahasa PROLOG
Kelebihan :
  • Berbeda dengan bahasa pemrograman yang lain, yang menggunakan algoritma konvensionl sebagai teknik pencariannya seperti pada Delphi, Pascal, Basic, COBOL dan bahasa pemrograman yang sejenisnya, maka prolog menggunakan teknik pencarian yang di sebut heuristik (heutistic) dengan menggunakan pohon logika.
  • Melakukan komputasi rumit pada data yang kompleks.
  • Mengekpresikan algoritma dengan baik.
  • Mengalokasikan memori secara dinamis sehingga programmer tidak harus mendeklarasikan ukuran sebuah struktur data sebelum membuatnya.
  • Mengembangkan dan memodifikasi dirinya sendiri sehingga sebuah program dapat “belajar” melalui informasi yang didapat selama program dijalankan
  • PROLOG mempunyai Automated Reasoning Procedure (Prosedur Sebab-Akibat Otomatis) yang disebut Inference Engine (Inference = proses pengambilan kesimpulan) yang sudah built-in didalamnya. Akibatnya, program yang menggunakan logika sebab-akibat jadi lebih mudah ditulis dalam PROLOG.
Kekurangan :
  • Pemborosan dalam pengalokasian memory sehingga program berjalan menjadi lambat
G.    Bahasa Phyton
Kelebihan :
  • Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan pada masa pembuatan system aplikasi meningkat.
  • Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.
  • Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode
  • Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada
  • Pemrograman berorientasi objek
  • Pelekatan dan perluasan dalam C
  • Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala besar secara modular
  • Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang kecil
  • Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa menghentikannya
  • Model objek universal kelas Satu
  • Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
  • Interaktif, dinamis dan alamiah
  • Akses hingga informasi interpreter
  • Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
  • Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan melindungi kode sumber
  • Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system, GUI, persistence, database, dll
Kekurangan:
  • Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
  • Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
  • Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk mereka.
  • Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak memberikannya secara menyeluruh. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.
H.    Bahasa Cobol
Kelebihan :
  • Program COBOL dibuat dalam instruksi bahasa inggris, sehingga lebih mudah dipelajari dan dibuat.
  • Program COBOL sesuai untuk pengolahan data yang banyak diterapkan pada permaslahan .
  • Program COBOL sifatnya standard, sehingga dapat dipergunakan pada komputer-komputer yang berbeda, tanpa banyak perbedaan.
  • Struktur program COBOL jelas, sehingga dapat dimengerti oleh orang seperti akuntan, auditor, atau manajer-manajer yang hanya mempunayai pengetahuan pengolahan data yang sedikit.
  • COBOL menyediakan fasilitas Listing Program, bilamana perlu dapat diperiksa oleh orang lain selain programer.
  • Mudah didokumentasikan dan dikembangkan bilamana perlu
  • Problem Orientad Language
Kekurangan :
  • Operasi masukan dan keluaran yang masih kaku
  • Struktur penulisan program yang sangat kaku dan bertele-tele
I.       Bahasa Basic
Kelebihan:
  • Bahasa Basic tergolong bahasa serbaguna dan dapat digunakan di aplikasi apa saja.
Kekurangan:
  • Bahasanya kurang terstruktur
  • Tidak cocok untuk membuat aplikasi besar
  • Sintaksnya penuh dengan GOTO yang menyesatkan
  • Bahasa ini merupakan bahasa yang primitif di era DOS
J.      Bahasa C++
Kelebihan:
  • Merupakan induk dari bahasa pemrograman perl, php, phyton, visual basic, gambas, java, C#
  • Compiler bahasa C++ terdapat di semua platform
  • Untuk pengembangan visual dijejali dengan platform yang sangat banyak seperti OWL, MFC, Cocoa, QT, GTK, dll
  • Merupakan pemrograman berorientasi objek
Kekurangan:
  • Bahasa ini cukup sulit untuk dipel;ajari dan dipahami
  • Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai
  • Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer

 


Rabu, 02 April 2014

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

1. Pengertian sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem                     informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemenpengetahuan yang          dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga          dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari    masalah semi terstruktur yang spesifik. Sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan        keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka    dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan          tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk                menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

2. Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk               mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa                   karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo,2002):

a. Interaktif
    Memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapatmelakukan akses secara cepat ke data      dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

b. Fleksibel
    Memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untukmengolah dan memberikan keluaran         yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada pemakai.

c. Data kualitas
    Memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari                       pemakainya,sebagai data masukkan untukpengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang     bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75atau 90.

d. Prosedur Pakar
    Mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau juga beberapa prosedur         kepakaran seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena               tertentu.

3. Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
    Menurut (Turban, 2005), ada beberapa karakteristik dari SPK, diantarannya adalah sebagai berikut:

         1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
         2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
         3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
         4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model
         5. Menggunakan baik data ekternal maupun internal
         6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
         7. Menggunakan beberapa model kuantitatif.

Selain itu, Turban juga menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki olehsebuah sistem pendukung keputusan, di antaranya adalah sebagai berikut:

    Menunjang pembuatan keputusan manajemen dalam menangani masalah semi terstruktur dan tidak terstruktur.

    Membantu manajer pada berbagai tingkatan manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah.

    Menunjang pembuatan keputusan secara kelompok dan perorangan.
    Menunjang pembuatan keputusan yang saling bergantungan dan berurutan.
    Menunjang tahap-tahap pembuatan keputusan antara lain intelligence,design, choicedan implementation.
    Menunjang berbagai bentuk proses pembuatan keputusan dan jenis keputusan.
    Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan bersifat fleksibel.
    Kemudahan melakukan interaksi sistem.
    Meningkatkan efektivitas dalam pembuatan keputusan daripada efisiensi.
    Mudah dikembangkan oleh pemakai akhir.
    Kemampuan pemodelan dan analisis dalam pembuatan keputusan.
    Kemudahan melakukan pengaksesan berbagai sumber dan format data.

Disamping berbagai kemampuan dan karakteristik seperti dikemukakan diatas, sistem pendukung keputusan memiliki juga keterbatasan, antara lain:

    Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapatdimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan yang sebenarnya.

    Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada pengetahuan dasar serta model dasar yang dimilikinya.

    Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.

    Sistem pendukung keputusan tidak memiliki intuisi seperti yang dimiliki olehmanusia . karena sistem pendukung keputusan hanya suatu kumpulanperangkat keras , perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi oleh kemampuan berpikir.

4. Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
    Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut(Surbakti, 2002):

    Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yangkompleks.Dapat merespon dengan     cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalamkonsisi yang berubah-ubah. Mampu untuk menerapkan         berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.

    Pandangan dan pembelajaran baru.
    Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
    Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
    Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
    Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
    Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerjalebih singkat dan dengan sedikit       usaha.Meningkatkan produktivitas analisis.

5. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
    Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut:

1. Data Management
    Termasuk database , yang mengandung data yang relevan untuk berbagaisituasi dan diatur oleh software       yang disebut Database Management Sistem (DBMS).

2. Model Management
    Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atauberbagai model kualitatif lainnya,                 sehingga dapat memberikan ke sistemsuatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang                     dibutuhkan.

3. Communication
    User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melaluisubsistem ini. Ini berarti                     menyediakan antarmuka.

4. Knowledge Management
    Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindakatau bertindak sebagai komponen         yang berdiri sendiri.

Belajar Bersama Pak Mesran

Apa yang telah Pak Mesran ajarkan pada saya, semuanya jadi bermanfaat bagi saya pribadi dan dapat berbagi pada teman - teman yang lain .

Tutorial ini saya pelajari dari http://mesran.net